Di
Mekkah, Umur 7 Tahun Imam Syafii hapal al-Qur’an dan umur 10 tahun hapal kitab
Muwattho’. Di Madinah, Umur 13 tahun membuat gurunya, imam malik terkagum-kagum
karena ia hapal kitab muwatto’dengan baik.
Ini semua diraih karena Beliau memiliki adab yang tinggi terhadap ilmu
dan ahlinya. Beliau berkata :
كنت
أتصفح الورق بين يدي مالك برفق, لئلا يسمع وقعها
Aku membuka
lembaran buku di depan Imam Malik (guru) dengan pelan-pelan supaya beliau tidak
mendengar suara (berisik) dari lembaran bukuku.
[Sholeh Ahmad Al-Shami, Mawaidh
al-imam al-Syafii]
Beliau belajar
di tengah keterbatasan sarana belajar, Beliau mengaji dan menulis keterangan di
atas tulang dll. Beliaupun memberi nasehat kepada kita semua:
العلم صيد والكتابة قيده قيد
صيودك بالحبال الواثقة, فمن الحماقة أن تصيد غزالة وتتركها بين الخلائق طالقة
“Ilmu itu (bagaikan) binatang buruan, Sedangkan mencatat adalah pengikatnya, Ikatlah hewan-hewan buruanmu dengan tali yang kuat, Adalah bodoh sekali jika anda
memburu seekor kijang,Kemudian kau membiarkannya (tanpa diikat) sehingga ia lepas begitu saja diantara
hewan-hewan buruan lainnya.
Imam
syafii terkenal dengan kecerdasan akalnya. Al-Fadl bin Dakin berkata: Tidak
pernah kami melihat dan mendengar seseorang yang lebih sempurna akalnya,
pemahamannya dan ilmunya dari pada imam Syafii. imam Syafii berbagi tips untuk
menjadikan akal kita cemerlang sbb.:
وأربعة أشياء تزيد في العقل: ترك الفضول من الكلام،
واستعمال السواك، ومجالسة الصالحين، والعمل بالعلم.
Empat
hal yang bisa menambah (Kecerdasan) akal
: Meninggalkan perkataan yang berlebihan, Menggunakan siwak, Bergaul
dengan orang-orang baik (tambahan kitab ihya: dan para ulama) dan mengamalkan
Ilmu [Dalam Kitab Hayatul hayawan Karya Al-Dumayri].
Tulisan ini terdapat pada cover belakang BUKU
TULIS AN-NUR 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar